Kini, penelitian terbaru di Inggris
menemukan bahwa teh yang dibuat dari daun kopi ini ternyata lebih sehat
ketimbang teh dan kopi sendiri. Menurut para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens
di Kew, London, dan Joint Research Unit for Crop Diversity, Adaptation and
Development di Montpellier, teh daun kopi mengandung senyawa yang bermanfaat
mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
Berdasarkan penelitian, daun kopi mengandung antioksidan lebih tinggi
dibandingkan teh biasa. "Yang mengejutkan adalah berapa banyak antioksidan
dalam daun kopi. Jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan teh hijau dan teh
hitam," ujar Dr Aaaron Davies, pakar kopi dan botani dari Royal Botanic
Gardens seperti dilansir laman Telegraph.
Tak hanya antioksidan, daun kopi juga
mengandung bahan kimia alami yang berkhasiat mengatasi masalah peradangan.
Bahan kimia alami ini biasanya ditemukan pada buah mangga.
"Ditemukan juga zat dalam level
yang tinggi yang disebut mangiferin dalam daun tanaman kopi Arabika,"
ucapnya.
Para peneliti menilai, selama ini daun kopi diabaikan karena orang lebih mengedepankan biji kopi yang memiliki nilai lebih tinggi. Meski demikian, mereka yakin bahwa teh dari daun kopi bisa menjadi minuman sehat baru, setelah teh hitam atau teh hijau.
Teh daun kopi mengandung kafein yang
rendah dan memiliki rasa yang biasa, tidak pahit seperti teh atau sekuat kopi.
Dr Davies menjelaskan, teh daun kopi sangat populer di beberapa negara, seperti
Ethiopia dan Sudan Selatan. Bahkan ada upaya memasarkan teh daun kopi ini di
Inggris pada tahun 1800-an.
Dr Davies menemukan sampel teh daun kopi dalam koleksi Kew yang berusia hampir 100 tahun. Pada saat itu, produsen kopi di Sumatera dan Jawa diketahui berusaha mempopulerkan teh daun kopi di Inggris dan Australia.
Dr Davies menemukan sampel teh daun kopi dalam koleksi Kew yang berusia hampir 100 tahun. Pada saat itu, produsen kopi di Sumatera dan Jawa diketahui berusaha mempopulerkan teh daun kopi di Inggris dan Australia.
Laporan ketika itu mengklaim bahwa teh
daun kopi mampu mengatasi rasa lapar dan kelelahan. Teh daun kopi juga
digambarkan menyegarkan, meski beberapa yang menilainya tidak bisa diminum.
Dr Davies dan Dr Claudine Campa dari Joint Research Unit for Crop Diversity, Adaptation and Development melakukan tes terhadap 23 spesies tanaman kopi. Hasilnya, daun pada tujuh spesies tanaman kopi mengandung mangiferin yang tinggi.
Di antara tujuh spesies, daun kopi
Arabika-lah yang mengandung mangiferin paling tinggi. Seperti diketahui
mangiferin berkhasiat sebagai anti-inflamasi, mengurangi risiko diabetes,
kolestrerol darah, dan melindungi neuron di otak.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Annals of Botany itu juga menunjukkan bahwa daun kopi Arabaika mengandung antikosidan paling tinggi. Lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam teh atau kopi tradisional. Meski demikian para peneliti mengakui, dampak dari senyawa yang ditemukan dalam daun kopi pada tubuh manusia memerlukan penelitian lebih lanjut.
Manfaat
teh & kopi bagi tubuh
Kopi dan teh adalah dua jenis minuman
yang merupakan sumber kafein. Kedua minuman tersebut sangat akrab dikehidupan
kita sehari-hari. Kopi adalah minuman berwarna hitam pekat yang berasal dari
olahan biji tanaman kopi, yang dewasa ini banyak digabungkan dengan beragam
resep modern. Sedangkan teh adalah minuman yang berasal dari pucuk daun teh,
yang kerap sekali menemani kita dipagi hari.
Banyak masyarakat yang tidak menyadari
manfaat dari kedua minuman tersebut bagi tubuh mereka. Padahal minuman tersebut
mudah didapatkan di coffee shop yang kerap sekali menjadi tempat
persinggahan Anda untuk bercengkrama dengan teman. Kedua minuman tersebut
memiliki manfaat kesehatan yang serupa, namun tak sama.
Teh
& kopi meningkatkan kinerja otak
Menikmati secangkir teh atau kopi
sebelum memulai aktivitas pagi hari tentunya sudah menjadi hal yang lazim bagi
sebagian masyarakat modern masa kini. Aroma secangkir kopi dipercaya dapat
membangkitkan mood, sedangkan aroma teh hijau disinyalir dapat merilekskan
pikiran sebelum digunakan beraktivitas seharian. Keduanya pun lazim disajikan
bersama kudapan saat sarapan pagi, baik kudapan ringan serupa biskuit atau
sandwich mini hingga yang berkarbohidrat tinggi seperti omelette dan pancake.
Ternyata teh dan kopi memiliki peran
penting dalam memicu aktivitas otak agar dapat bekerja lebih baik di pagi hari.
Sekelompok peneliti dari Universitas de Barcelona berpendapat bahwa kopi dapat
mengatur performa dan menguatkan kinerja otak, sedangkan teh dapat mencegah
penurunan fungsi otak. Selain itu, ada pula beberapa penelitian lain yang
menyimpulkan bahwa mengonsumsi keduanya dapat mencegah gangguan kanker otak.
Kopi dapat meningkatkan dan
menstabilkan kinerja otak
Konsumsi secangkir kopi pahit di pagi
hari dapat meningkatkan performa kerja otak hingga selang waktu beberapa jam ke
depan. Kopi mengandung kafein yang dapat melejitkan kecepatan berpikir dan
bertindak, meningkatkan kemampuan kognitif, serta meningkatkan daya ingat terutama
untuk mereka yang sering kali kesulitan mengingat memori jangka pendek. Kopi
pahit tanpa gula paling cocok diminum oleh mereka yang memiliki tingkat
aktivitas tinggi seperti pekerja lapangan, atau mereka yang sering kali
membutuhkan kemampuan mengambil keputusan dengan cepat.
Lain halnya dengan kopi manis yang
telah diberi gula. Kafein bersama dengan glukosa membuat kerja kognitif
(pikiran) dalam otak sedikit terhambat, namun glukosa tersebut justru
mengaktifkan titik neurotransmitter tertentu pada otak dan membuat kinerjanya
menjadi lebih stabil. Otak akan bekerja lebih efisien dan tidak cepat lelah.
Selain itu, kopi juga merangsang pertumbuhan sel-sel otak. Konsumsi kopi manis
paling cocok untuk mereka yang bekerja di kantor dan membutuhkan konsentasi stabil
hingga siang atau sore hari.
Teh mampu meningkatkan kemampuan
memori pada otak
Mirip dengan kopi, teh juga memiliki
kemampuan meningkatkan memori pada otak. Namun rupanya teh memiliki cara
tersendiri dalam meningkatkan kemampuan otak tersebut, sehingga aman dikonsumsi
oleh mereka yang tak ingin kecanduan kafein kopi.
Teh mengandung polifenol. Zat inilah
yang memicu otak untuk merilekskan dirinya saat mengonsumsi secangkir teh.
Polifenol dapat melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah
masuk ke otak dan meningkatkan daya memori otak. Berbeda dengan kafein yang
mempercepat aliran darah dengan jalan meningkatkan aktivitas jantung, polifenol
tak memiliki pengaruh terhadap aktivitas jantung. Teh hijau memiliki kadar
polifenol yang lebih banyak dibandingkan teh biasa. Oleh sebab itu, teh hijau
lebih sehat untuk dikonsumsi serta banyak digunakan untuk keperluan terapi.
Teh baik dikonsumsi oleh mereka yang
banyak menggunakan kemampuan otak serta memorinya saat bekerja. Teh juga
disarankan bagi mereka yang ingin menghindari risiko terkena penyakit
Alzheimer, yaitu gangguan akibat penurunan kemampuan fungsi memori otak.
Konsumsi teh dan kopi untuk
keperluan sehari-hari
Kopi dan teh memang cocok untuk
konsumsi harian, namun disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari dua
cangkir per harinya. Kadar kafein yang terdapat pada kopi akan berbahaya bila
dikonsumsi berlebihan, sebab dapat mengubah ritme aktivitas otak dan jantung.
Selain itu, kopi juga tidak disarankan untuk ibu hamil, karena dapat mengganggu
kandungan asupan gizi untuk janin sehingga berpotensi mengacaukan ekspresi gen
pada otak janin yang saat itu masih aktif terbentuk.
Untuk teh hijau, konsumsi dibatasi
menjadi maksimal tiga cangkir per harinya. Walau memiliki efek positif,
kandungan polifenol dalam minuman ini bukan berarti memiliki efek linear
seiring dengan jumlah konsumsinya. Akan lebih baik bila konsumsi kedua jenis
minuman tersebut diselingi dengan konsumsi air putih untuk mencegah penurunan
kadar enzim pada otak. Adakalanya setelah lama dan rutin mengonsumsi kopi atau
teh, beberapa konsumen menjadi terbiasa dengan jumlah kadar enzim yang masuk
sehingga menurunkan jumlah enzim asli yang seharusnya diproduksi oleh otak. Hal
ini mengakibatkan berkurangnya kadar enzim tertentu yang masuk saat konsumsi
dihentikan, sehingga membuat otak menjadi ketergantungan akan zat tersebut.
Sumber :