1. ADAM AS.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
2. IDRIS AS.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Jumat, 18 Desember 2015
Senin, 01 September 2014
Jawaban Elegan Dari Seorang Tukang Bakso
Di
suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus
tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang
sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik
selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.
Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?
"Mauuuu ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?
"Mauuuu ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
Jumat, 16 September 2011
Nenek Pemungut Daun
Ada sebuah kisah dari Madura. kisah ini telah dirilis dalam beberapa situs. Namun kami tetap menyajikan sebagai hikmah untuk Anda :
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan.
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan.
Minggu, 28 Agustus 2011
Kisah-kisah Muallaf (Masuk Islam)
Merubah keyakinan merupakan perjuangan yang luar biasa beratnya. Keyakinan agama seseorang tidak mudah untuk dirubah begitu saja, tanpa proses yang panjang. Pengalaman-pengalaman orang yang berubah keyakinannya menunjukkan betapa berat dan susahnya melakukan itu. Inilah kisah perjuangan orang-orang yang berubah keyakinan, a.l : Direktur Samsung Indonesia - Lee Kang Hyun; Remaja Yahudi -Musa Caplan; Terry sang penjaga penjara Guantanamo yang terkenal itu, Maurice Bucaille - seorang peneliti mummi Fir'aun, dan masih banyak lagi.
Kamis, 25 Agustus 2011
Meringankan Siksa Kubur
Ibnu Abbas menceritakan :”Nabi Muhammad SAW berjalan melalui sebuah kebun di Madinah atau di Mekah. Lalu kedengaran oleh baginda suara dua orang sedang disiksa dalam kuburnya. Maka bersabda Rasulullah SAW :”Keduanya disiksa bukanlah karena dosa besar.” Kemudian baginda melanjutkan perkataannya,:”Yang seorang disiksa karena kencing di tempat terbuka, dan yang seorang lagi karena membuat fitnah supaya orang bermusuh-musuhan.” Sesudah itu baginda menyuruh supaya mengambil pelepah tamar lalu dipatah dua oleh baginda dan diletakkan di atas kedua kubur itu masing-masing satu pelepah. Seseorang pun bertanya:”Ya Rasulullah! Mengapa kamu lakukan seperti itu?” Jawab baginda “Mudah-mudahan kedua-duanya mendapat keringanan selama pelepah tamar itu tidak kering.” (HR Bukhari)
Menunggu Jama'ah Sholat
Suatu hari setelah sholat berjama'ah pernah sahabat bertanya kepada Rosululloh SAW : "Ya Rosululloh, kenapa engkau tadi ruku' lama sekali sehingga kami bertanya-tanya dalam hati". Dijawab oleh Rosul : "Pada waktu ruku' tadi punggungku diduduki oleh malaikat, sehingga aku tidak mampu berdiri (i'tidal)". Sahabat bertanya kembali :"Apa yang menjadikan malaikat menduduki punggung Engkau ya Rosul ?" Jawab Nabi :"Karena Ali Bin Abi Thalib sedang berjalan menuju masjid untuk mengikuti sholat jama'ah bersama kita. Tetapi dia memperpelan jalannya karena hendak menolong orang tua yang tertatih-tatih. Dan ALLOH menolongnya melalui tangan Ali bin Abi Thalib. Oleh karena itu ALLOH menolong Ali agar tidak ketinggalan jama'ah dengan cara memerintahkan malaikat menduduki punggungku. Ketahuilah bahwasanya batas 1 reka'at yang diikuti makmum ialah ruku'."
Rabu, 10 Agustus 2011
Kesabaran Nabi Ayyub a.s. dan asal usul Lintah
Nabi Ayyub bin ‘Ish bin Ishaq a.s., adalah bangsa Roma, sedangkan ibunya adalah anak Nabi Luth a.s. Ayahnya seorang yang kaya-raya, memiliki ternak: unta, lembu, domba, kuda, keledai dan khimar. Tidak seorang pun di negeri Syam (Syria) yang dapat menyainginya dalam hal kekayaan. Ketika dia meninggal dunia, maka semua kekayaannya itu diwariskan kepada Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s. telah menikah dengan Siti Rahmah, anak Afrayim putra Nabi Yusuf a.s. ALLAH SWT telah mengaruniakan mereka 12 kali kehamilan yang tiap-tiap kali hamil melahirkan 2 orang anak, seorang lelaki dan seorang perempuan.
Selasa, 09 Agustus 2011
Sabtu, 02 Oktober 2010
Pencuri Yang Bertaubat
Langganan:
Postingan (Atom)