Jumat, 08 Desember 2017

Bahayanya Selalu Menuruti Keinginan Anak

Sahabat Ummi, membesarkan anak memang gampang-gampang susah, kalau sekadar menyuapinya makanan, memandikan dan memakaikan baju saja mungkin pekerjaan mudah yang bisa dibantu oleh asisten rumah tangga, namun mendidik anak dengan nilai-nilai islami dan positif inilah yang cukup menantang, termasuk masalah menuruti keinginan anak.

Ada orangtua yang selalu memberikan apapun yang diminta sang anak, entah itu karena menganggap hal tersebut adalah kewajiban orangtua, atau daripada anak berisik karena merengek terus, atau alasan lainnya yang dilontarkan para ibu dan ayah.

Padahal, sungguh banyak hal kurang mendidik yang terkandung dari sikap selalu memenuhi keinginan anak ini.



Minimal sekali, jikalau pun ingin menuruti keinginan anak, biasakanlah untuk memberi anak penawaran, jangan mengabulkan permintaan mereka secara instan. Misalnya anak akan dibelikan mainan jika selama sebulan bisa bangun shalat shubuh, atau anak baru akan dibelikan sepeda kalau sudah hafal juz 30.

Bahaya selalu menuruti permintaan anak di antaranya sebagai berikut:

1. Anak menjadi susah diatur

Semakin orangtua memenuhi segala keinginan sang anak, percayalah bahwa anak akan terus dan terus meminta hal yang lebih besar lagi, hingga di suatu titik, anak akan sulit diarahkan alias susah diatur dikarenakan orangtua selalu kalah melawan keinginan anak.

2. Anak tumbuh menjadi pribadi penuntut

Ini sungguh karakter yang berbahaya dan menggiring anak lupa bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya. Anak penuntut akan memiliki toleransi yang rendah terhadap kekecewaan. Ia gampang stres ketika keinginannya belum tercapai.

Anak juga mudah frustasi jika berada di luar rumah dan tidak mendapat apa yang menjadi kebutuhan dasarnya (kenyamanan).

Selain itu, anak dengan kepribadian suka menuntut bisa tumbuh menjadi pribadi melankolis yang cengeng serta pasif. Atau, sebaliknya, ia menjadi pribadi yang agresif dan mudah marah.

3. Anak sulit berempati dengan kesulitan orang lain termasuk kesulitan orangtua

Anak yang terbiasa dikabulkan apapun keinginannya dengan instan biasanya tidak mampu berempati atas kesulitan orang lain, bahkan hingga dewasa. Melihat temannya punya gadget, dia akan mogok sekolah sampai orangtuanya membelikan gadget yang diinginkan.

Melihat tetangga punya motor baru, dia juga ingin motor baru tak peduli orangtua sanggup atau tidak memenuhinya.

Oleh sebab itu, jangan membiasakan diri mengabulkan apapun keinginan anak, ajarkan anak untuk bersabar, bersyukur, mengetahui mana kebutuhan dan mana keinginan, mana yang perlu dipenuhi mana yang tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang sopan dan singkat