Rabu, 20 April 2016

Cabutlah Paku Itu

Tersebutlah seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk menancapkan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah menancapkan 37 paku ke pagar. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari di mana anak tersebut sama sekali tidak kehilangan kesabarannya.
Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari di mana dia tidak marah.


Hari-hari berlalu dan anak laki-laki ini akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut.

Sang ayah menuntun anaknya ke pagar. Kau telah berhasil dengan baik, anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini.

Pagar ini tidak pernah bisa sama seperti sebelumnya. Seperti inilah perumpamaan kalau kita marah atau menyakiti orang lain. Kata-kata dan perbuatan kita akan meninggalkan bekas seperti lubang ini.
sumber : Kisah-ku.blogspot/