Senin, 11 September 2017

Teh Panas Sak Sruputan Di Pojok Alun-alun Kidul Yogyakarta

Cerita kenyataan hidup dari teman :

Saya melihat simbok penjual sayur menyruput teh... nampak nikmat sekali...,setelah puas ditutupnya kembali cangkir blirik ijo...

Saya mencoba untuk belajar.... merenung peristiwa ini...


Ternyata pada akhirnya semua rasa itu sama...


Secangkir teh blirik itu hanyalah seharga Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah), namun simbok itu begitu menikmatinya.. tidak beda dengan nikmatnya teh yang dibeli di cafe atau resto dengan harga mahal...

Seberapa lama teh itu nikmat...?

Hanyalah sepanjang perjalanan sampai di tenggorokan... setelah itu rasanya lenyap.

Tidak berbeda dengan minuman semahal apapun.


Begitu pula nikmat-nikmat yang lainnya, ketika tidur di kasur yang empuk ataupun tikar, ketika mata terpejam, kita tak bisa membedakan saat ini tidur di mana.. nikmatnya kasur empuk hanyalah terasa sampai mata ini terpejam...

Begitu pula tentang sebuah penderitaan...

Misal bila dulu kita pergi ke Semarang naik bis umum ekonomi, saya sering tidak mendapat tempat duduk di bis... pegel2 deh kaki ini, apalagi bawa bawaan... dan baru dapat tempat duduk, 10 menit menjelang turun...


Rasanya penderitaan 3 - 4 jam sebelumnya tidak terasa lagi, nikmaaatt sekali.... yang 10 menit ini. Namun senikmat apapun, saat kondektur bilang "Terboyo terakhir.. Terboyo terakhir..." maka tanpa pikir panjang atau berat hati saya berdiri.. kursi saya tinggalkan...

Tak terpikir untuk membawa kursi bus...

Entah esok akan dapat kursi lagi atau tidak... pokoknya kursi saya tinggalkan...


Begitu pula dengan kursi jabatan (Spv,TL dll) saatnya selesai, tinggalkan kursi dengan senang hati...


Begitu pula dengan umur... ada saatnya lahir.. ada saat waktu untuk kembali.. namun Alloh tidak memberitahukan kapan saatnya.. agar manusia senantiasa mempersiapkan bekal untuk kembali...

Ternyata kehidupan itu hanyalah tentang rasa... dan segala rasa hanyalah sebentar dan akan berganti rasa yang lain...

Apapun rasa yang hadir padamu saat ini... nikmati sajalah.. karena semua hanya sementara...

Simbok maturnuwun... sudah mengajarkan ilmu panguripan ... mugi slamet lan sehat nggih ... benjang sadean malih...

Selamat menikmati rasa .. dan kehidupan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang sopan dan singkat